Diberdayakan oleh Blogger.

Lilin Harapan

Di tengah malam yang sunyi dan gelap
seorang anak menyalakan empat buah lilin.
Lilin-lilin tersebut saling berbicara:
•    Lilin pertama mengatakan aku adalah damai, tapi mengapa semua orang sudah tak mau mengenalku. Dimana-mana terjadi perang, pembunuhan, penindasan, dan
kekejaman lainnya. Semua orang sudah tak memebutuhkan aku lagi lebih baik aku mati saja. Akhirnya lilin pertama padam.


•    Lilin kedua, aku adalah cinta tapi aku sudah di salah artikan, bahkan seorang ayah tega memperkosa dan membunuh anak kandungnya sendiri yang seharusnya mereka cintai. Para gadis belia rela melepaskesuciannya demi cinta kepada pasangannya. Mungkin aku sudah salah di artikan dan tak pantas di dunia ini. Lilin keduapun padam.

•    Lilin ketiga, aku adalah kasih sayang. Tapi akupun sudah tak di butuhkan lagi banyak anak membenci orang tuanya, dan orang tua membenci anaknya. Jadi lebih baik aku pun padam. Akhirnya ketiga lilin padam, anak itupun sangat ketakutan dan menangis sedih.

Tapi masih ada lilin keempat yang terus menyala, ia berkata:

•    Lilin keempat, aku adalah harapan, aku tak pernah hilang dan dilupakan setiap insan manusia. Karena semua membutuhkanku. Aku kan terus menyala

Kemudaian si anak sambil menangis mengambil lilin harapan dan menyalakan lilin kedamaian, cinta, dan kasih sayang.

Bahwa yang tak pernah mati di benak kita adalah harapan. Dia akan terus ada dan menemani kita dimanapun dan kapanpun. Dengan harapan pula kita dapat menghidupkan kembali kedamaian, cinta, dan kasih sayang yang selama ini telah  hilang.

"Artikel Mengalami perubahan isi , tp tidak mengubah makna"

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution