Kita sudah begitu akrab dengan ungkapan-ungkapan kesuksesan seperti "sukses itu kerja keras", "sukses itu impian yang dibarengi tindakan", "sukses itu adalah menjadi lebih baik dari sebelumnya", dan sebagainya ...
Satu hal lagi yang agak jarang kita sadari adalah ternyata sukses itu juga berarti "paksa/pemaksaan." Artinya kita HARUS melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak enak, kita harus melakukan hal-hal yang sesungguhnya tidak nyaman, kita harus melakukan hal-hal yang senyatanya benar-benar "menyiksa diri".
Bayangkan! Sungguh tidak enak hidup berhemat dan bersahaja; lebih enak hidup penuh gaya, yang trendy, yang mengundang decak kagum tetangga kiri kanan, yang show-up, yang wah, dan seterusnya.
Sungguh tidak nyaman kemana-mana menggunakan handphone (HP) "jadul". Semua mata kok rasanya memandang terheran-heran kalau kita masih menggunakan hape jadul ...malu ah! Sekarang kan, zamannya "BB."
Sungguh "tersiksa" rasanya kalau sukses itu ternyata artinya belajar tiada henti, artinya selalu melakukan evaluasi dan introspeksi, artinya selalu kerja yang giat, yang maksimal, yang gigih. Itulah kenyataannya.
Itulah realitanya mengenai kesuksesan, "terpaksa" melakukan hal-hal yang tidak enak,tidak nyaman yang kadang terasa "menyiksa diri."
Tapiii kabar baiknya adalah ... orang sukses melakukan semuanya itu tidak untuk selamanya!! Karena ketika uangnya bertambah banyak akibat terbiasa hidup hemat dia akan bisa "membeli apa saja" , sedangkan yang masa lalunya selalu boros mungkin tidak bisa lagi "membeli apa-apa." Ketika pengembangan dirinya terus bertumbuh, dia pun siap untuk bisa bergabung dalam kelompok orang sukses.
Sementara kebanyakan teman-temannya yang dulunya "nyaman" dengan sikap masa bodohnya, terbelenggu dengan kemalasannya dan bersikukuh dengan tabiat buruknya, toh hidupnya masih "begitu-begitu" saja.
"Sukses adalah memaksakan diri kita melakukan hal-hal yang terpaksa akan menjadikan kita sukses. cobalah baca beberapa kalimat didalamnya".
Satu hal lagi yang agak jarang kita sadari adalah ternyata sukses itu juga berarti "paksa/pemaksaan." Artinya kita HARUS melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak enak, kita harus melakukan hal-hal yang sesungguhnya tidak nyaman, kita harus melakukan hal-hal yang senyatanya benar-benar "menyiksa diri".
Bayangkan! Sungguh tidak enak hidup berhemat dan bersahaja; lebih enak hidup penuh gaya, yang trendy, yang mengundang decak kagum tetangga kiri kanan, yang show-up, yang wah, dan seterusnya.
Sungguh tidak nyaman kemana-mana menggunakan handphone (HP) "jadul". Semua mata kok rasanya memandang terheran-heran kalau kita masih menggunakan hape jadul ...malu ah! Sekarang kan, zamannya "BB."
Sungguh "tersiksa" rasanya kalau sukses itu ternyata artinya belajar tiada henti, artinya selalu melakukan evaluasi dan introspeksi, artinya selalu kerja yang giat, yang maksimal, yang gigih. Itulah kenyataannya.
Itulah realitanya mengenai kesuksesan, "terpaksa" melakukan hal-hal yang tidak enak,tidak nyaman yang kadang terasa "menyiksa diri."
Tapiii kabar baiknya adalah ... orang sukses melakukan semuanya itu tidak untuk selamanya!! Karena ketika uangnya bertambah banyak akibat terbiasa hidup hemat dia akan bisa "membeli apa saja" , sedangkan yang masa lalunya selalu boros mungkin tidak bisa lagi "membeli apa-apa." Ketika pengembangan dirinya terus bertumbuh, dia pun siap untuk bisa bergabung dalam kelompok orang sukses.
Sementara kebanyakan teman-temannya yang dulunya "nyaman" dengan sikap masa bodohnya, terbelenggu dengan kemalasannya dan bersikukuh dengan tabiat buruknya, toh hidupnya masih "begitu-begitu" saja.
"Sukses adalah memaksakan diri kita melakukan hal-hal yang terpaksa akan menjadikan kita sukses. cobalah baca beberapa kalimat didalamnya".
0 komentar:
Posting Komentar